Musi Rawas – Pemerintah Kabupaten Musi Rawas menerima Hibah Barang Milik Negara (BMN) senilai Rp

Musi Rawas – Pemerintah Kabupaten Musi Rawas menerima Hibah Barang Milik Negara (BMN) senilai Rp 38,570 Milyar yang terbagi atas 23 Aset. Serah terima BMN ini ditandangani oleh Bupati Musi Rawas, H Hendra Gunawan bersama Direktur Jendral Cipta Karya Ir Sri Hartoyo, Dipl, SE, ME di Ruang Pendopo Kantor Direktorat Jendral Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, bersama 9 Gubernur dan 128 Bupati/Walikota Se-Indonesia, Kamis, 16 November 2017.

Adapun 23 aset yang diserahkan diantaranya 21 aset berupa jaringan pipa Saluran Pengelolaan Air Minum (SPAM) dan 2 (dua) alat berat untuk pengelolaan Tempat Pembuang Sampah (TPA) Simpang Gegas.

Dirjen Cipta Karya Ir Sri Hartoyo, Dipl, SE, ME dalam sambutanya meyampaikan tujuan dari hibah barang milik Negara ini adalah untuk dipergunakan oleh penerima hibah dalam mempermudah pengelolaan dan meningkatkan pemanfaatan sarana dan prasarana umum untuk kesejahteraan masyarakat.

Dengan diserahkannya BMN kepada daerah maka secara otomatis BMN ini tercatat sebagai Barang Milik Daerah (BMD) dan selanjutnya untuk pemeliharaan dan pengeoperasian BMD menjadi tanggungjawab Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Rawas.

Sementara itu, Bupati Musi Rawas, H Hendra Gunawan meyambut baik atas telah diserahkannya 23 aset ini kepada Pemkab Musi Rawas. Dengan diserahkannya aset ini maka Pemkab Mura akan lebih leluasa didalam mengelola dan memanfaatkan BMN ini untuk kesejahteraan Rakyat Musi Rawas.

Selain itu, Bupati juga berharap kepada Kementerian PUPR agar dapat terus memperhatikan infrastruktur di Kabupaten Musi Rawas dalam memenuhi kebutuhan mendasar masyarakat, pasalnya Musi Rawas saat ini masih termasuk daerah yang tertinggal, sehingga sangat dibutuhkan suntikan dan dorongan dari Pemerintah Pusat agar status tertinggal dapat terlepas.

Sementara itu, Kepala Dinas PUCKTR, Ristanto Wahyudi, ST, MT mengungkapkan pembangunan SPAM di Kabupaten Musi Rawas selama ini merupakan kalaborasi dana APBD Kabupaten, APBD Propinsi dan APBN. Dengan adanya sumber dana ‘’keroyokan’’ ini, maka mempercepat pemanfaatan SPAM dalam menyuplai air bersih ke masyarakat serta mempercepat dan meningkatkan pelayanan air minum/air bersih kepada masyarakat.

Untuk memenuhi kebutuhan air besih masyarakat, kata Ristanto, Bupati mengupayakan kembali pada tahun 2018 dengan menggunakan dana APBN akan membangun SPAM IKK Sukakarya. Dengan dibangunnya IKK Sukakarya ini maka kebutuhan air bersih di ibukota Kecamatan Sukakarya akan dapat terpenuhi. (cb)