MUSI RAWAS – Proyek Rehab Masjid Agung Darusalam, di Agropolitan Center, Kecamatan Muara Beliti 2

MUSI RAWAS – Proyek Rehab Masjid Agung Darusalam, di Agropolitan Center, Kecamatan Muara Beliti 2 tahun berturut-turut dikerjakan tak kunjung beres.

Berdasarkan pantauan, (1/1), terlihat rehab Masjid Agung Darussalam tahun 2017 seperti pekerjaan rehab kubah, pengecatan dan plapon masih belum selesai dikerjakan. Padahal dana yang digelontorkan 2 tahun ini sudah menghabiskan uang miliaran rupiah.

Menurut Sumber pegawai PU Cipta Karya, Tata Ruang dan Pengairan Musirawas, saat dibincangi, yang namanya dirahasiakan, (30/12/2017), mengatakan rehab masjid itu di stop karena pihak rekanan tidak mampu mengerjakan tepat waktu.

“Rehab masjid terpaksa putus kontrak dan dilanjutkan tahun 2018”, ujarnya.

Selain itu, M Imron, selaku Masyarakat Pemerhati Pembangunan, saat ditanya mengatakan sangat disayangkan masjid semegah itu sudah dua tahun direhab tak kunjug beres selalu ada permasalahan. Padahal masjid itu jadi icon Musirawas dan bisa dikatakan merupakan mesjid yang terbesar daerah ini.

“Awal pembangunan masjid ini informasi telah menelan dana sekitar Rp 90 miliar, tapi mengecewakan masyarakat karena bangunan masjid tidak permanen, menara masjid rusak, kubah masjid bocor sehingga plapon yang bahan dari gipsun rusak,” ujarnya.

Dikatakannya, di tahun anggaran 2016, dialokasikan lagi Senilai Rp 485.250.000,- nama kegiatan Pemeliharaan Masjid Agung Darussalam Muara Beliti, Dinas PU memperbaiki plapon menggunakan bahan sunda masih tidak ada perubahan masjid masih juga tetap bocor.

“Kini tahun 2017, Masjid Agung Darusalam dianggarkan kembali sekitar Rp 4,8 miliar untuk dilakukan rehab, tapi pekerjaan tak kunjung beres juga ada persoalan, sehingga proyek ini kabarnya di stop pihak dinas dengan alasan pihak rekanan mengerjakan tak tepat waktu”, ungkapnya.

Ristanto Wahyudi, Kepala Dinas (Kadis) PU Cipta Karya, Tata Ruang dan Pengairan Musirawas, beberapa kali didatangi dikantor sulit sekali ditemui ? , jangankan mau ketemu Kadis masuk dalam kantor susah tembus, karena depan pintu kantor dijaga stafnya dan selalu bilang Kadis tidak ada di kantor. (okelinggau.com)