*Sudah dua kali terbakar MUSI RAWAS, Jurnalindependen.com — Anggota DPRD dan Staf DPRD Musi Rawas

*Sudah dua kali terbakar

MUSI RAWAS, Jurnalindependen.com — Anggota DPRD dan Staf DPRD Musi Rawas (Mura) lari tunggang langgang keluar ruangan mendengar ada suara ledakan dari ruang soundsistem di ruang paripurna dewan. Bahkan ada yang lari keluar langsung menyelamatkan mobil menjauh dari tempat kejadian.

Usut punya usut suara ledakan itu akibat konsleting listrik didalam ruangan soundsystem. Ledakan itu nyaris membakar seluruh  ruangan soundsistem dan paripurna. Beruntung kejadian  Rabu (17/12) sekitar pukul 10.30 WIB cepat diketahui.  Menurut impormasi kebakaran tersebut terjadi untuk yang kedua kalinya, setelah yang pertama tahun 2011 lalu.

Pantauan dilapangan menyebutkan  akibat ledakan itu asap memenuhi ruangan paripurna dewan. Bahkan pemadam kebakaran yang membawa alat pemadam kebakaran terpaksa memakai senter sebagai alat penerangan. Sementara itu diluar ruangan, anggota dewan dan staf terlihat berdiri dan ada yang duduk menunggu petugas pemadam kebakaran memadamkan api. Mereka juga menunggu dan tidak berani masuk ke ruangan  kalau terjadi ledakan susulan.

Sekitar setengah jam suasana kembali aman. Dan asap tebal yang menyelimuti ruangan paripurna berangsur-angsur menghilang.

Seorang pegawai staf di ruang sound sistem, kantor DPRD Mura, Andika, mengatakan, pertama kali ia melihat ke tempat kejadian perkara (TKP) api sudah membakar kabel listrik yang ada di dalam ruang sound sistem.

Dengan menggunakan tiga tabun g APAR, dibantu  sat pol pp yang sedang  bertugas  serta petugas PBK Mura berusaha memadamkan api. Kalau situasi gawat  satu unit mobil PBK sudah berada ditempat..

"Api berasal dari korsleting listrik, sempat terjadi ledakan satu kali api sempat memenuhi ruangan padahal sedang off, namun hanya sebentar, tidak sempat menghanguskan ruangan, jika di tafsir kerugiannya berkisar Rp 1 juta. Pristiwa ini untuk ke dua kalinya, 2011 lalu kebakaran di luar ruang sound sistem di sekringnya," katanya.

Ketua DPRD Mura,  Yudi Pratama, mengakui memang ruang sound sistem nyaris terbakar akibat konsleting listrik. Diakuinya  seharusnya dengan banyaknya peralatan kabel listrik sudah disiapkan alat pemadam kebakaran. "Sudah seharusnya alat pemadam kebakaran disiapkan sebagai antisipasi kalau terjadi kebakaran,"paparnya.

Sementara itu, Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Mura, H Marsuki Syamsum, mengatakan, pihaknya akan melakukan kroscek ulang mana saja NCB  yang lama berkemungkinan terjadi hal serupa. Pengecekan dilakukan  jangan sampai pristiwa ini terulang kembali.

"Kita akan kroscek apa saja yang perlu diganti untuk mengantisipasi hal serupa tidak terulang kembali," katanya..

Tim tehnis PLN Lubuklinggau, Dahlan, mengatakan kebakaran bukan berasal dari panel listrik yang ada diluar. Tetapi disebabkan konsleting yang ada didalam ruangan.

Dijelaskannya  akibat kejadian itu, sempat terjadi pemadaman listrik di Kantor DPRD Mura, dan keadaan di ruangan pun terlihat gelap, tanpa di terangi oleh lampu.

Pasalnya sekitar pukul 12.15 WIB, percikan api dari kabel listrik tersebut kembali terlihat mengeluarkan api.

"Segera kita atasi, untuk pemadalam listrik ini terpaksa kita lakukan karena terjadi korsleting listrik," jelasnya.

Sedangkan anggota DPRD Mura, Hasran Akwa, menegaskan, seharusnya ketahanan alat dan juga kabel yang ada harus di ganti jika sudah kadaluarsa, standar oprasionalnya (SO) juga perlu di perhatikan.

"5 tahun sekali di kroscek ulang apakah masih layak atau tidak,"jelasnya. (One)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *