MUSI RAWAS,Jurnalindependen.com — Ada kejadian menarik saat tim dokter RSUD dr Sobirin atas permintaan Badan

MUSI RAWAS,Jurnalindependen.com — Ada kejadian menarik saat tim dokter RSUD dr Sobirin atas permintaan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan  Pemerintah Desa (BPMPD)  mengambil urine 20 kepala desa (Kades) yang akan dilantik, Jumat (19/12).

Dua dari 20 kades tersebut yakni Sukriya Kades Ciptodadi dan Hamdani Kades Srimulyo, Kecamatan Purwodadi tidak bisa kencing.

Menurut informasi kedua kades ini tampak tegang ketika urinenya akan diambil untuk di tes apakah mengkonsumsi narkoba atau tidak. Anehnya, kendati sudah meminum dua botol air mineral dan sudah dua kali masuk kamar mandi, tetap saja keduanya tidak bisa kencing. Akhirnya untuk yang ketiga kalinya setelah mengikuti saran dokter keduanya baru bisa mengeluarkan air kecil.

Sementara untuk 18 kades lainnya tidak ada kendala ketika BAK. Kendati ada yang tak bisa BAK, seluruh kades mendukung diadakannya tes urine sesuai dengan kesepakatan ketika verifikasi berkas.

Kades Ciptodadi, Sukriya, mengatakan tidak mengetahui mengapa ia tidak bisa BAK ketika akan diambil urine oleh tim medis. Padahal ia sudah dua botol meminum air mineral. "Saya sudah dua botol meminum air mineral tetapi tetap saja tidak mau BAK,"paparnya.

Dia tidak menjelaskan secara rinci mengapa tidak bisa BAK. Namun dari raut mukanya terlihat sedikit tegang.
Hal serupa terjadi pada Kades Srimulyo, Hamdani, juga tidak bisa BAK. Namun dia alasannya lain, tidak bisa BAK  lantaran sudah BAK sebelum masuk ruangan. Bahkan dia tidak mengetahui ketika masuk ruangan akan diambil urine. "Saya tidak tahu akan diambil urine untuk tese narkoba. Makanya sebelum masuk BAK dulu,"paparnya.

Kades Sukakarya, Kecamatan STL Ulu  Terawas, Puji Waskito (43) mengatakan sangat mendukung tes urine yang dilakukan BPMPD. Karena apa yang dilakukan BPMPD merupakan kesepakatan kades ketika verifikasi berkas, yang mana bersedia tidak dilantik apabila terbukti mengkonsumsi narkoba ketika di tes urine. "Kalau positif siap tidak dilantik. Tetapi. Yang jelas tidak positif,"tegasnya.

Begitu juga Kades Sukamana, Rhoma Irama, sangat mendukung langkah yang dilakukan BPMPD. Tes urine dilakukan untuk  memerangi narkoba. "Kalau pemimpinnya sudah mengkonsumsi narkoba sudah tentu rakyatnya akan ikut-ikutan juga,"paparnya.

Makanya untuk memerangi narkoba ia mulai melakukan sosialisasi kepada masyarakat bahaya narkoba dan tidak mengizinkan pesta malam. "Saya  menyambut baik dengan adanya tes urine. Supaya jadi panutan. Tidak terlibat narkoba. Kita sangat mendukung,"ucapnya.

Terpisah Kepala BPMPD, Rudi Irawan Ishak, mengatakan untuk hasil tes urine tersebut sifatnya tertutup. Namun demikian apa yang dilakukan BPMPD mengambil urine setiap Kades yang akan dilantik sesuai dengan komitmen kades saat verifikasi berkas. Saat itu setiap calon Kades membuat surat pernyataan bersedia diambil urine untuk di tes apakah mengkonsumsi narkoba atau tidak. Kalau terbukti berdasarkan tes urine bersedia tidak dilantik. "Mereka maksudnya Kades yang membuat pernyataan bersedia dites urine untuk mengetahui mengkonsumsi narkoba atau tidak,"paparnya. (One)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *